Tugas
Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Cetak
Textbook
development
Buku merupakan salah satu media
penyampaian informasi yang masih populer digunakan hingga saat ini. Dalam
konteks pendidikan buku sangat berperan penting dalam proses pembelajaran seseorang.
Buku teks pelajaran menjadi salah satu sumber ilmu pengetahuan dan informasi
selain dari guru. Oleh karena itu dalam penulisan buku teks pelajaran haruslah
dipahami secara benar bagaimana caranya, agar informasi yang disajikan didalam
buku menjadi lebih bermanfaat.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional no.2 tahun 2008 tentang buku, Buku teks pelajaran pendidikan dasar,
menengah, dan perguruan tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku
acuan wajib untuk digunakan dalam satuan pendidikan dasar dan menengah atau
perguruan tinggi yang memuat ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan
estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan.
1. Harus Dintentukan materi apa yang dibuat
Membuat
suatu buku ajar haruslah ditentukan dahulu materi yang akan dibahas, menentukan
materi dapat disesuaikan dengan latar belakang dari penulis, karena jika
penulis memiliki latar belakang yang sesuai terhadap materi yang akan
ditulis akan memudahkannya dalam menulis dan menyampaikan pesannya kepada
pembaca.
2. Sasaran pembaca
Menentukan
sasaran untuk pembaca buku menjadi hal yang harus diperhatikan karena akan
menjadi lebih bermanfaatkan jika mengenai sasaran yang sesuai, sasaran pembaca
buku bisa dari kalangan pemelajar seperti siswa, mahasiswa, peserta pelatihan
dan dari kalangan pembelajar seperti guru, dosen dan instruktur.
3. Sesuai tujuan pendidikan nasional
Kita
harus memperhatikan tujuan pendidikan nasional negara kita, agar buku
yang dibuat dapat mendukung ketercapaian tujuan pendidikan nasional kita. Buku
teks pelajaran terdapat dalam salah satu unsur standar nasional pendidikan
yakni sarana dan prasarana.
4. Mempelajari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Langkah
mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat dilihat pada
peraturan pemerintah tentang buku dan badan standar nasional pendidikan.
Sebagai penulis sebaiknya kita wajib membaca dan memahami tentang peraturan
pemerintah yang berkaitan dengan buku, terutuma buku teks pelajaran salah satu
contohnya adalah Permendiknas tahun 2008 tentang buku.
5. Mengacu Pada Kurikulum
Kurikulum
merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang dapat berpengaruh
terhadap komponen lain, kurikulum menjadi acuan kita dalam membuat teks
pelajaran karena Kurikulum merupakan apa yang harus dipelajari siswa disekolah
dan bagaimana metode yang digunakanya. Kurikulum menjadi acuan utama dalam
menulis teks pelajaran. Sasaran, tujuan, materi/bahan, dan metode penyajian
materi dan bahan terdapat didalam kurikulum.
6. Menggunakan tata bahasa yang formal dan disesuaikan
Tata
bahasa dalam buku pelajaran sebaiknya menggunakan tata bahasa formal,
penggunaan bahasa yang baik dan benar dapat mempermudah siswa memahami makna
dari setiap kalimat. Agar semua memahami penulis harus kembali
menyesuaikan sasaran pembaca buku dengan bahasa yang digunakan, misalnya anak
sekolah dasar jangan diberikan kata-kata yang sulit dipahami agar siswa tidak
bingung tetapi menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dengan siswa sekolah
dasar. Penggunaan tata bahasa yang formal harus disesuaikan dengan pengetahuan
kebahasaan penulis yang baik seperti memahami bahasa indonesia yang baku dan
ejaan yang disesuaikan.
7. Memahami susunan buku ajar
Penulis
harus memahami susunan dalam buku teks pelajaran mulai dari halaman depan
(cover) hingga halaman terakhir penutup.
8. Menggunakan Ilustrasi yang menarik dan tepat
Ilustrasi
dapat digunakan untuk mempermudah pembaca dalam memahami materi yang sulit
dijelaskan melalui kata-kata dan mengurangi verbalisme agar tidak bosan, ini
akan menjadi efektif jika sasarannya adalah anak sekolah dasar dimana siswa
akan senang dengan adanya gambar-gambar.
9.
Cantumkan Sumber
Dalam
penulisan buku hendaknya kita menghargai sumber yang menjadi referensi kita
dalam membuat buku dengan mencatumkan nama orang yang bersangkutan, karena hal
tersebut berkaitan dengan HAKI atau hak karya intelektual seseorang
tersebut.
10. Merevisi, Mengedit dan Menerbitkan
Ketika
membuat buku untuk pembelajaran kita harus melihat lagi apakah yang dibuat
sudah benar sesuai etika hingga sesuai dengan pengetahuan masa kini, untuk itu
diperlukan revisi untuk menanganinya. Pengeditan dan penerbitan dapat dilakukan
bersama penerbit agar mampu menyajikan buku yang menarik.
Kriteria Buku Teks yang baik
Buku menjadi media yang masih
digunakan hingga saat ini. Buku sebagai salah satu media dalam penyampaian ilmu
pengetahuan menjadi alat yang beperan penting bagi pendidikan. Buku teks
pelajaran merupakan buku yang digunakan dalam satuan pendidikan di indonesia.
Oleh karena itu dalam penulisan buku pelajaran kita harus memperhatikan
berbagai aspek sehingga buku yang dibuat tepat sasaran dan mampu mencerdaskan
pembaca bukan membodohi pembaca. Sebagai seorang yang bergerak dalam dunia
pendidikan kita harus mampu membuat buku yang lebih baik. Cara-cara penulisan
buku pun harus diperhatikan agar buku menjadi lebih bermanfaat dan sekedar
tidak menulis asal-asalan guna memenuhi kepentingan pribadi.
Banyak
aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks pelajaran
seperti:
- Harus Dintentukan materi apa yang dibuat
- Sasaran pembaca
- Sesuai tujuan pendidikan nasional
- Mempelajari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
- Mengacu Pada Kurikulum
- Menggunakan tata bahasa yang formal dan disesuaikan
- Memahami susunan buku ajar
- Menggunakan Ilustrasi yang menarik dan tepat
- Cantumkan Sumber
- Merevisi, Mengedit dan Menerbitkan
Menurut
Geene dan Pety ( Tarigan, 1986: 21) menyodorkan sepuluh kategori yang harus
dipenuhi buku teks yang berkualitas. Sepuluh kategori tersebut sebagai berikut.
- Buku teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.
- Buku teks haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa yang memakainya.
- Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang memanfaatkannya.
- Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
- Isi buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
- Buku teks haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunaknnya.
- Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak embuat bingung siswa yang memakainya.
- Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas dan tegas sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia.
- Buku teks haruslah mamu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
- Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.
Lebih lanjut Tarigan (1986:22) menyebutkan ada
sebelas aspek untuk menentukan kualitas buku teks, yaitu
1. Memiliki landasan
prinsip dan sudut pandang yang berdasarkan teori linguistik, ilmu jiwa
perkembangan, dan teori bahan pembelajaran
2. kejelasan konsep
3. relevan dengan kurikulum yang berlaku, (4)
4. sesuai dengan minat siswa, (5)
5. menumbuhkan motivasi belajar, (6)
6. merangsang, menantang, dan menggairahkan
aktivitas siswa, (7)
7. ilustrasi tepat dan menarik, (8)
8. mudah dipahami
siswa, yaitu bahasa yang digunakan memiliki karakter yang sesuai enan
tingkat perkembangan bahasa siswa, kalimat-kalimatnya efektif, terhindar
dari makna ganda, sederhana, sopan dan menarik, (9)
9. dapat menunjang mata pelajaran lain, (10)
10. menghargai perbedaan individu, kemampuan,
bakat, minat, ekonomi, sosial dan budaya, (11)
11. memantapkan nilai-nilai budi pekerti yang
berlaku di masyarakat.
Menurut PP No.19/2005, buku teks yang baik
memiliki empat komponen yaitu komponen kelayakan isi, kebahasaan, penyajian,
dan kegrafikaan, beserta penjelasannya, sebagaimana diuraikan berikut.
Sebuah buku teks pelajaran yang baik adalah
buku yang:
1.
Minimal mengacu pada sasaran yang akan dicapai
peserta didik, dalam hal ini adalah standar kompetensi (SK dan KD). Dengan
perkataan lain, sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen
kelayakan isi.
2.
Berisi
informasi, pesan, dan pengetahuan yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang
dapat dikomunikasikan kepada pembaca (khususnya guru dan peserta didik) secara
logis, mudah diterima sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif pembaca.
Untuk itu, bahasa yang digunakan harus mengacu pada kaidah-kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar.Artinya, sebuah buku teks pelajaran harus
memperhatikan komponen kebahasaannya.
3.
Berisi konsep-konsep disajikan secara menarik,
interaktif dan mampu mendorong terjadinya proses berpikir kritis, kreatif,
inovatif dan kedalaman berpikir, serta metakognisi dan evaluasi diri. Dengan demikian
sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen penyajian, yang berisi
teknik penyajian, pendukung penyajian materi, penyajiannya mendukung
pembelajaran.
4. Secara fisik tersaji dalam wujud tampilan yang
menarik dan menggambarkan ciri khas buku pelajaran, kemudahan untuk dibaca dan digunakan,
serta kualitas fisik buku. Dengan dengan kata lain buku teks harus memiliki
syarat kegrafikan.
Jika semua penulis buku teks
pelajaran sudah memahami cara membuat buku yang baik dan benar kami rasa akan
mempermudah kinerja guru dalam pembelajaran dan akan menarik lagi minat pembaca
di indonesia yang kurang.
No comments:
Post a Comment