Tuesday, October 30, 2012

TEXT BOOK DEVELOPMENT

Tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Cetak

            Textbook development
            Buku merupakan salah satu media penyampaian informasi yang masih populer digunakan hingga saat ini. Dalam konteks pendidikan buku sangat berperan penting dalam proses pembelajaran seseorang. Buku teks pelajaran menjadi salah satu sumber ilmu pengetahuan dan informasi selain dari guru. Oleh karena itu dalam penulisan buku teks pelajaran haruslah dipahami secara benar bagaimana caranya, agar informasi yang disajikan didalam buku menjadi lebih bermanfaat.
            Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no.2 tahun 2008 tentang buku, Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan dalam satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
1. Harus Dintentukan materi apa yang dibuat
Membuat suatu buku ajar haruslah ditentukan dahulu materi yang akan dibahas, menentukan materi dapat disesuaikan dengan latar belakang dari penulis, karena jika penulis memiliki latar belakang yang sesuai  terhadap materi yang akan ditulis akan memudahkannya dalam menulis dan menyampaikan  pesannya kepada pembaca.
2. Sasaran pembaca
Menentukan sasaran untuk pembaca buku menjadi hal yang harus diperhatikan karena akan menjadi lebih bermanfaatkan jika mengenai sasaran yang sesuai, sasaran pembaca buku bisa dari kalangan pemelajar seperti siswa, mahasiswa, peserta pelatihan dan dari kalangan pembelajar seperti guru, dosen dan instruktur.
3. Sesuai  tujuan pendidikan nasional
Kita harus memperhatikan tujuan pendidikan nasional  negara kita, agar buku yang dibuat dapat mendukung ketercapaian tujuan pendidikan nasional kita. Buku teks pelajaran terdapat dalam salah satu unsur standar nasional pendidikan yakni sarana dan prasarana.
4. Mempelajari  Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Langkah mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat dilihat pada peraturan pemerintah tentang buku dan badan standar nasional pendidikan. Sebagai penulis sebaiknya kita wajib membaca dan memahami tentang peraturan pemerintah yang berkaitan dengan buku, terutuma buku teks pelajaran salah satu contohnya adalah Permendiknas tahun 2008 tentang buku.
5. Mengacu Pada Kurikulum
Kurikulum merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang dapat berpengaruh terhadap komponen lain, kurikulum menjadi acuan kita dalam membuat teks pelajaran karena Kurikulum merupakan apa yang harus dipelajari siswa disekolah dan bagaimana metode yang digunakanya. Kurikulum menjadi acuan utama dalam menulis teks pelajaran. Sasaran, tujuan, materi/bahan, dan metode penyajian materi dan bahan terdapat didalam kurikulum.
6. Menggunakan tata bahasa yang formal dan disesuaikan
Tata bahasa dalam buku pelajaran sebaiknya menggunakan tata bahasa formal, penggunaan bahasa yang baik dan benar dapat mempermudah siswa memahami makna dari setiap kalimat. Agar semua memahami  penulis harus kembali menyesuaikan sasaran pembaca buku dengan bahasa yang digunakan, misalnya anak sekolah dasar jangan diberikan kata-kata yang sulit dipahami agar siswa tidak bingung tetapi menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dengan siswa sekolah dasar. Penggunaan tata bahasa yang formal harus disesuaikan dengan pengetahuan kebahasaan penulis yang baik seperti memahami bahasa indonesia yang baku dan ejaan yang disesuaikan.
7. Memahami susunan buku ajar
Penulis harus memahami susunan dalam buku teks pelajaran mulai dari halaman depan (cover) hingga halaman terakhir penutup.
8. Menggunakan Ilustrasi yang menarik dan tepat
Ilustrasi dapat digunakan untuk mempermudah pembaca dalam memahami materi yang sulit dijelaskan melalui kata-kata dan mengurangi verbalisme agar tidak bosan, ini akan menjadi efektif jika sasarannya adalah anak sekolah dasar dimana siswa akan senang dengan adanya gambar-gambar.
9. Cantumkan Sumber
Dalam penulisan buku hendaknya kita menghargai sumber yang menjadi referensi kita dalam membuat buku dengan mencatumkan nama orang yang bersangkutan, karena hal tersebut berkaitan dengan HAKI atau hak karya intelektual seseorang tersebut.
10. Merevisi, Mengedit dan Menerbitkan
Ketika membuat buku untuk pembelajaran kita harus melihat lagi apakah yang dibuat sudah benar sesuai etika hingga sesuai dengan pengetahuan masa kini, untuk itu diperlukan revisi untuk menanganinya. Pengeditan dan penerbitan dapat dilakukan bersama penerbit agar mampu menyajikan buku yang menarik.

Kriteria Buku Teks yang baik
            Buku menjadi media yang masih digunakan hingga saat ini. Buku sebagai salah satu media dalam penyampaian ilmu pengetahuan menjadi alat yang beperan penting bagi pendidikan. Buku teks pelajaran merupakan buku yang digunakan dalam satuan pendidikan di indonesia. Oleh karena itu dalam penulisan buku pelajaran kita harus memperhatikan berbagai aspek sehingga buku yang dibuat tepat sasaran dan mampu mencerdaskan pembaca bukan membodohi pembaca. Sebagai seorang yang bergerak dalam dunia pendidikan kita harus mampu membuat buku yang lebih baik. Cara-cara penulisan buku pun harus diperhatikan agar buku menjadi lebih bermanfaat dan sekedar tidak menulis asal-asalan guna memenuhi kepentingan pribadi.
Banyak aspek yang perlu diperhatikan  dalam penulisan buku teks pelajaran seperti:
  1. Harus Dintentukan materi apa yang dibuat
  2. Sasaran pembaca
  3. Sesuai  tujuan pendidikan nasional
  4. Mempelajari  Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
  5. Mengacu Pada Kurikulum
  6. Menggunakan tata bahasa yang formal dan disesuaikan
  7. Memahami susunan buku ajar
  8. Menggunakan Ilustrasi yang menarik dan tepat
  9. Cantumkan Sumber
  10. Merevisi, Mengedit dan Menerbitkan
Menurut Geene dan Pety ( Tarigan, 1986: 21) menyodorkan sepuluh kategori yang harus dipenuhi buku teks yang berkualitas. Sepuluh kategori tersebut sebagai berikut.
  1. Buku teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.
  2. Buku teks haruslah mampu  memberikan motivasi kepada para siswa yang memakainya.
  3. Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang memanfaatkannya.
  4. Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
  5. Isi buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
  6. Buku teks haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunaknnya.
  7. Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak embuat bingung siswa yang memakainya.
  8. Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas dan tegas sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia.
  9. Buku teks haruslah mamu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
  10. Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.
Lebih lanjut Tarigan (1986:22) menyebutkan ada sebelas aspek untuk menentukan kualitas buku teks, yaitu
1.      Memiliki landasan prinsip dan sudut pandang yang berdasarkan teori linguistik, ilmu jiwa perkembangan, dan teori bahan pembelajaran
2.       kejelasan konsep
3.       relevan dengan kurikulum yang berlaku, (4)
4.       sesuai dengan minat siswa, (5)
5.       menumbuhkan motivasi belajar, (6)
6.       merangsang, menantang, dan menggairahkan aktivitas siswa, (7)
7.       ilustrasi tepat dan menarik, (8)
8.      mudah dipahami siswa, yaitu bahasa yang digunakan memiliki karakter yang sesuai enan tingkat  perkembangan bahasa siswa, kalimat-kalimatnya efektif, terhindar dari makna ganda, sederhana, sopan dan menarik, (9)
9.       dapat menunjang mata pelajaran lain, (10)
10.   menghargai perbedaan individu, kemampuan, bakat, minat, ekonomi, sosial dan budaya, (11)
11.   memantapkan nilai-nilai budi pekerti yang berlaku di masyarakat.
Menurut PP No.19/2005, buku teks yang baik memiliki empat komponen yaitu komponen kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan, beserta penjelasannya, sebagaimana diuraikan berikut.
Sebuah buku teks pelajaran yang baik adalah buku yang:
1.      Minimal mengacu pada sasaran yang akan dicapai peserta didik, dalam hal ini adalah standar kompetensi (SK dan KD). Dengan perkataan lain, sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen kelayakan isi.
2.       Berisi informasi, pesan, dan pengetahuan yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang dapat dikomunikasikan kepada pembaca (khususnya guru dan peserta didik) secara logis, mudah diterima sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif pembaca. Untuk itu,  bahasa yang digunakan harus mengacu pada kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.Artinya, sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen kebahasaannya.
3.      Berisi konsep-konsep disajikan secara menarik, interaktif dan mampu mendorong terjadinya proses berpikir kritis, kreatif, inovatif dan kedalaman berpikir, serta metakognisi dan evaluasi diri. Dengan demikian sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen penyajian, yang berisi teknik penyajian, pendukung penyajian materi, penyajiannya mendukung pembelajaran.
4.        Secara fisik tersaji dalam wujud tampilan yang menarik dan menggambarkan ciri khas buku pelajaran, kemudahan untuk dibaca dan digunakan, serta kualitas fisik buku. Dengan dengan kata lain buku teks harus memiliki syarat kegrafikan.
            Jika semua penulis buku teks pelajaran sudah memahami cara membuat buku yang baik dan benar kami rasa akan mempermudah kinerja guru dalam pembelajaran dan akan menarik lagi minat pembaca di indonesia yang kurang.

No comments:

Post a Comment